Kisah kematian dan rencana Ilahi
Halo semua, semoga hari ini kita diberikan kesehatan dan juga kebahagiaan oleh ALLAH SWT, kali ini CatatanArb akan membagikan sebuah kisah nyata di mana saya! admin dari blog ini, merasakan sendiri, bahwa kuasa Allah SWT itu memang tidak bisa ditebak oleh mahluk nya. Jadi ini , memang benar-benar kisah yang membuat keluarga saya begitu, apayha!, kagum lah istilahnya, KOG bisa aja Gusti Allah itu merencanakan untuk hambanya sedemikian rupa, bahkan saya fikir terus menerus Allah memiliki rencana untuk mempertemukan keluarga saya dengan keluarga lain, langsung saja tadi adalah sedikit gambaran cerita yang ingin saya bagikan, semoga Apa yang saya bagikan ini memberikan kesan dan manfaat kepada para pembaca.
Ceritanya;
Apayha, saya sangat bingung memulai cerita ini dari mana, karena, cerita ini begitu ruwet bila di ceritakan lewat tulisan. Hugh, jadi. Saya adalah keluarga yang hidup di dusun bpngn di desa mendnrjo yang hidup secara sederhana, tidak kaya dan juga Alhamdulillah masih kecukupan, cerita ini pada awalnya, bapak saya mendapat kan warisannya lah ya dari kakek saya, yaitu sebidang sawah yang berada di desa lain yaitu dusun sungn didesa medlm (jadi untuk nama dusun dan desa saya singkat ya, bukan disensor tapi saya singkat) . Jadi mulai itu bapak sudah mulai bertani di desa tersebut, dan pada saat itu pula, bapak saya belum menjadi pemilik pengairan sawah disitu, jadi sawah bapak saya masih diairi oleh orang yang tinggal di desa mendnrjo yang kemudian kendali pengairan nya di beli oleh bapak saya sepenuhnya (jadi bapak saya tidak secara langsung membeli alat pengairan nya! Jadi ada proses cuku lama dari ayahku untuk membeli alat pengairan tersebut (kita katakan lah sumur gitu ya) Ada sekitar 6 tahun-an lah baru bisa beli sumur tersebut, dan kita langsung menuju ke tokoh yang berperan dalam cerita ini ya ! Namanya adalah Mbah suyut! Beliau adalah seorang yang tinggal di sekitar sawah yang bapak saya garap, dan pekerjaan Mbah suyut adalah "Ngarit" yaitu mencari rumput buat makan sapi. Dan beliau pada waktu itu juga menyebut dirinya sebagi Seorang dukun(tapi kenyataannya sama sekali tidak mempunyai kekuatan mistis, hanya teori saja). Dan disinilah sekenario Tuhan sedang dimulai, Mbah suyut secara perlahan mulai mendekati bapak saya, dengan menyuruh bapak saya melakukan apa yang ia perintahkan, seperti menancapkan sebatang pohon tebu di jalanan sawah bapak saya dan lain lain-lain yang berhubungan dengan hal-hal mistis, dan tidak sampai di situ juga beliau juga berkunjung ke rumah bapak saya yang nota benenya beda desa! Dan pada saat itu bapak saya merasakan bahwa apa yang ia lakukan atas perintah Mbah suyut itu seperti tidak ada gunanya dan mulai saat itulah bapak saya dengan perlahan mulai menjauhi Mbah suyut!. Dan apa yang terjadi, setelah sekian lama waktu berlalu, bah suyut tetap saja selalu ingin mendekati bapak saya, tapi dengan perubahan dia sudah meninggalkan dunia hitam nya, beliau tidak lagi membicarakan hal-hal yang berbau dengan perdukunan lagi. Mbah suyut ini, walaupun sudah tua, omongan nya itu tidak memperlihatkan bahwa dia itu orang tua, omongan nya begitu keras dan mengakibatkan sifat beliau juga keras kepala, dan lambat laun saat beliau terus berusaha mendekati bapak saya dan walaupun bapak saya tetap saja berusaha untuk menjauhi nya, beliau menjadi orang yang mulai belajar tentang agama, dengan mulai ia sholat di mushola dekat rumahnya dan berusaha menghilangkan ilmu hitam nya dahulu. Walaupun demikian, omongannya yang keras dan sifat keras kepalanya tersebut tidak hilang sama sekali hanya omongan yang berbau mistis saja yang hilang secara 100%. Bapak saya masih saja terus berusaha untuk menjauhi bliau tapi apa daya, blia selalu saja tidak memiliki rasa bahwa dia sedang ingin dijauhi, hingga pada suatu ketika bapak saya bercerita kepada tetangga sawah yang rumahnya agak dekat dengan Mbah suyut, bapak saya mengatakan dalam bahasa Jawa yang jika diartikan :" orang KOG kayak gitu ya? Padahal saya sudah berusaha untuk menjauhi nya, tapi KOG masih ngeyel aja tetep ingin ikut" dan bapak saya mendapatkan balasan:" Mau diapakan lagi, sudah! biar dia pergi-pergi sendiri dari kamu" . Bukan tanpa sebab bapak saya ingin menjauhi Mbah suyut itu, Mbah suyut itu Ndak pernah izin jika ingin mengambil sabit dari gubuk, kadang beliau juga mengambil obat-obatan sawah yang dibeli bapak. Dan itu! bah suyut walaupun banyak sekali mendapatkan teguran yang keras dari bapak dan orang sekitar bliau tetap saja ngak ada tanda-tanda ingin pergi dari bapak saya, hingga suatu ketika tanpa dikira sebelumnya oleh saya, mas saya, dan bapak saat mencangkul untuk memperbaiki jalan (Tamping! di daerah saya namanya) bliau Tanpa disuruh membawa cangkul dan membantu kami mencangkul,! Wah baik sekali ya bah suyut tanpa disuruh KOG ikut bantu mencangkul! Hop Hop hop! Di daerah saya itu kegiatan apa pun seperti, mencangkul, panen padi, dll itu jika seseorang tidak diperintahkan oleh sang pemilik sawah untuk melakukan nya itu sama saja hal yang sangat tidak sopan bahkan malah merepotkan pemilik sawah. Bukan Bagaimana, Mbah suyut itu nggak ada hubungan darah dengan keluarga kami, hakekatnya bliau sama dengan tetangga sawah lainnya. Tapi saya rasa beliau berkeinginan untuk menjadi yang beda dengan lainnya. dan pada saat itu keadaan area persawahan di desa sungn mendapatkan serangan hama yang sangat menjadi, yaitu serangan hama tikus, yang mengakibatkan bapak saya dengan pertama kalinya memasng kawat listrik yang ia hubungan dengan sumurnya tersebut yang menggunakan sumur Sibel. Dan singkatannya panenpun berakhir, dan ada kabar bahwa di desa sebrang sana ada korban kena kawat jebakan tikus, dan saat saya mengaji saya juga mendengar bahwa menyetrum tikus itu Haram! Dan saya beranikan diri untuk memberitahu kepada bapak supaya tidak usah memasang setrum cukup dengan diracun saja. Tapi disini Mbah suyut yang nota benenya bukan siapa-siapanya bapak menyuruh untuk memasang setrum tikus, karena begitu ngeyel nya dan keras kepala nya beliau, dan akhirnya untuk kedua kalinya bapak memasang setrum. Singkatnya lagi, panen pun sudah selesai dan yang diherankan oleh banyak orang, bukan bapak dan saya saja yang heran tanpa ada perintah, Mbah suyut dengan pedenya secara tidak langsung menjadi ulu-ulu bapak saya / asisten Kerja bapak saya dalam masalah pengairan di area sawah bapak, banyak orang yang heran kepada beliau apalagi ia tanpa disuruh oleh pemilik air malah ngurusi air sampai pada akhirnya bapak saya mengatakan kepada saya dalam bahasa Indonesia:" sudahlah mau diapakan lagi, sudah di bilangin masih saja begitu" dan pada akhirnya untuk penanaman padi berikut nya bapak saya sudah tidak ingin memasang setrum tikus lagi, persetan dengan hama tikus yang menyerang, tapi di sini, lagi lagi bah suyut dengan ngeyelnya menyuruh bapak untuk memasang lagi. Karena bapak sudah tidak ingin lagi memasang setrum jadi bapak tidak membelikan kawat untuk nya. Dan disini seperti sudah direncanakan secara matang oleh ALLAH, Mbah suyut membeli sendiri keperluan untuk menyetrum tikus , ia membeli dengan uangny sendiri kawat sekitar 2 kg. Dan ia memasang sendiri jebakan tikus nya tanpa diketahui bapak, dan saat bapak kesawah 60% sawah nya sudah terpasang kawat. Karena bapak Ndak tega melihat orang tua yang mengerjakan sendiri padahal itu bukan sawah nya dia dengan susah hati menyuruh ku untuk membantu Mbah suyut untuk menyelesaikan nya. Salah satu sebab di antara banyak sebab lainnya, kenapa bapak tidak ingin memasang setrum ialah jarah antara rumah dan sawah yang cukup jauh untuk dia pulang dan pergi menyalakan dan mematikan lampu tersebut, dan hal itu bapak katakan kepada Mbah suyut, tapi Mbah suyut tetap kukuh dengan apa yang ia inginkan, dan dia yang akan memasang setrum dan yang menyalakan dan mematikan setrum tersebut, dan memang! apa yang ia katakan harus dilakukan walaupun hati orang yang disuruh marah ataupun kesal, dan inilah klimaks dari cerita ini, saat tanaman padi berumur sekitar 1 bulan setengah, ajal beliau datang. Mbah suyut terkena rangkaian nya sendiri! ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ dan sontak ketika kabar ini didengar oleh bapak dan seluruh orang yang menggarap sawah diareal bapak langsung anjlok mental nya begitupula dengan ku. Dan disini lah apa yang keluargaku angan-angan kan. ketika masalah ini selesai secara dengan kekeluargaan, istri dari Mbah suyut ngomong sesuatu secara tersirat yang jika dibahasakan:" nak! nenek sudah tua, tidak bisa silaturahmi ke sana, kalian yamg muda yang harus datang kesini" . Yang jika diambil dari kata tersebut , beliau telah menganggap kami sebagi keluarganya, menganggap bapakku sebagai anaknya dan menganggap aku sebagai cucunya, dan disini lah aku berfikir bahwa, Mbah suyut mencari tempat untuk dirinya pergi selama-lama nya, pergi dengan menambahkan keluarga baru yang bisa menghidupi keluarga yang ia tinggalkan. Disini saya katakan menghidupi adalah cara Allah SWT untuk mempertemukan keluarga dari bah suyut kepada keluarga ku. Dan ini lah cara Allah mengatur segalanya yang sampai sekarang membuat bapakku kadang senyum-senyum sendiri saat memikirkan ini, "KOG bisa aja Gusti Allah mengaturnya" kata bapakku.
Mbah suyut adalah orang yang sangat dermawan aslinya, setiap aku kesawah pasti disuruh untuk kerumahnya, mengambil talaslah, ikan lele, ayam, bubur kacang hijau, dan rokok buat bapak. Dan inilah yang selalu menjadi pikiranku: disaat banyak sekali orang yang baik ada, kenapa Mbah suyut selalu menempel dan selalu mendekat terus kepada bapak, walaupun sudah dijauhi. dan juga beliau serasa telah menyiapkan sendiri tempat untuknya pulang. Dan inilah kuasa Allah yang telah terjadi pada keluarga ku. Keluarga tidak pernah menyangka bahwa cara beliau pergi itu dengan cara yang seperti ini, beliau walaupun sudah tua dia tidak pernah menunjukkan sekali saja bahwa beliau itu sakit, dan inilah yang membuat saya serasa kehilangan mental pada waktu itu. Semoga Amal ibadah yang telah engkau lakukan di akhir hayat mu di terima di sisi Allah SWT. Aamiin!
Dan kondisi ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan, dan keluarga dari Mbah suyut telah menerima nya secara lapang, dan kita sudah menjadi satu keluarga seutuhnya, cerita diatas mungkin hanya menceritakan 30% dari sepenuhnya cerita, karena dari cerita tersebut saya ingin mengatakan bahwa: kita memang boleh untuk merencanakan sesuatu. tapi ingat, Allah lah yang mengambil kendali penuh atas apa yang harus Ia berikan kepada Hambanya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
0 Response to "Kisah kematian dan rencana Ilahi"
Post a Comment